Kinerja Sektor Pertanian Yang Terus Melorot
Jika
diperhatikan, profesi untuk menjadi petani semakin ditinggalkan oleh generasi
muda dikarenakan hasil yang didapatkan dari bertani dianggap tidak lagi
menguntungkan. Oleh karena itu, sudah saatnya petani untuk lebih diperhatikan
dengan memperhatikan harga pangan yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani
serta diberikan akses kepada petani untuk mengelola lahan yang lebih luas,
seperti pemerintah yang memberikan akses kepada pengusaha untuk mengelola hutan
untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Menurut Menteri Pertanian, sektor
pertanian adalah salah satu sektor penting yang memiliki kontribusi besar
terhadap terbukanya lapangan pekerjaan. Lebih dari itu, sektor pertanian mampu
mendorong masyarakat memiliki kehidupan layak dengan skala ekonomi yang terus meningkat.
Pemerintah Indonesia
terlihat optimis dalam memperhatikan sektor pertanian. Menurut pemerintah,
setiap tahun harus ada perkembangan ke arah yang lebih baik agar bisa mendapatkan
apa yang ditargetkan sejak awal. Pada tahun 2020, komoditas dari sektor
pertanian yang ditargetkan mencapai level swasembada adalah kedelai, tahun 2024
giliran gula industri. Pembangunan pertanian juga terjadi di Brazil, negara ini
terkenal karena pengembangan pertanian tropisnya. Perjalanan reformasi
pertanian sudah terjadi jauh sebelumnya, di mana pembangunan pertanian Brazil
sudah dilakukan pada masa kolonial pertama pada awal abad ke-16. Hingga 1960,
sektor pertanian memegang peranan penting terhadap perekonomian dengan
kontribusi ekspor lebih dari 55%. Hal tersebut dapat menjadi pelajaran untuk pertanian
di Indonesia.
Sejak dahulu, Indonesia
selalu kaya dengan hasil dari pertanian seperti padi, kedelai, jagung, kacang
tanah, ketela pohon dan ubi jalar. Selain itu, ada juga hasil dari pertanian
yang disebut sebagai hasil pertanian tanaman perdagangan yaitu teh, kopi,
kelapa, kina, cengkeh, tebu, karet dan yang lainnya. Keinginan untuk
pengembangan sektor pertanian menurut pemerintah Indonesia tentunya tidaklah
salah, mengingat bagaimana Indonesia yang kaya akan sumber daya alam bisa
mendapatkan itu semua jika dikelola dengan baik dan benar. Keseriusan dalam
mengembangkan sektor pertanian wajib dilakukan agar Indonesia tidak lagi
tertinggal dari negara lain dan bisa membawa satu misi penting, yaitu menjadi
percontohan untuk negara lain yang juga ingin membangun sektor pertanian mereka
menjadi lebih kuat.
Di Indonesia, rata-rata
terbesar kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB provinsi periode
2013-2017 ada di Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara
Timur, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Aceh. Namun, penyerapan tenaga kerja di
sektor pertanian cenderung turun. Jumlah tenaga kerja di sektor pertanian
menurun dari 39,9 juta jiwa pada 2013 menjadi 35,8 juta jiwa pada 2017 atau
mengalami penurunan tenaga kerja selama lima tahun terakhir sebanyak 4,1 juta
jiwa, demikian juga yang terjadi pada penyerapan tenaga kerja di sektor
pertanian. Hampir seluruh provinsi di Indonesia mengalami penurunan penyerapan
tenaga kerja di sektor pertanian, kecuali Bangka Belitung, Sulawesi Barat dan
DI Yogyakarta (BPS, 2019).
Menurut penulis,
kinerja sektor pertanian tidak dirasakan baik secara merata di
provinsi-provinsi di Indonesia. Dengan menurunnya penyerapan tenaga kerja di
sektor pertanian, mengakibatkan output yang dihasilkan menjadi kurang.
Pemerintah perlu melakukan evaluasi mengingat keadaan di Indonesia saat ini
sedang tidak baik. Diperlukan pengembangan dan inovasi-inovasi terhadap sektor
pertanian guna meningkatkan efisiensi kinerja sektor pertanian. Untuk itulah
diperlukan peningkatan skala ekonomi sehingga para petani yang nantinya
terhimpun dalam kelompok tani besar memiliki nilai tukar petani yang lebih
besar sekaligus meningkatkan jumlah produksi.
Rencana
pemerintah mencetak sawah baru belum tentu menjawab persoalan ancaman krisis
pangan yang mengancam Indonesia. Alasannya, proses pencetakan sawah baru tidak
bisa berlangsung cepat dan mudah. Cetak sawah baru hingga berproduksi stabil
dan baik itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh waktu 3 sampai 4
tahun. Alih-alih membuka lahan sawah baru, lebih baik pemerintah saat ini fokus
mengoptimalkan produksi pangan dari lahan pertanian eksisting. Kalau produksi
tersebut bisa berjalan optimal, maka akan meningkatkan produksi beras sekitar
20 hingga 25 persen.
Dalam rangka
pembangunan nasional, sektor pertanian memiliki kapasitas penting seperti
memenuhi kebutuhan pangan untuk seluruh masyarakat secara luas, sebagai salah
satu sektor yang menghasilkan devisa dalam jumlah besar melalui kegiatan ekspor
berbagai komoditi unggulan sektor pertanian Indonesia. Peranan lainnya yaitu
untuk menyediakan bahan untuk perusahaan sektor lainnya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sektor pertanian berperan sebagai penggerak untuk berbagai
sektor lainnya. Kemudian, perusahaan sektor pertanian berperan sebagai penyedia
lapangan pekerjaan sehingga dapat menyerap tenaga kerja serta meminimalisir tingkat
pengangguran. Meskipun kontribusi sektor pertanian cenderung meurun pada
periode 2013-2017, namun tenaga kerja yang terserap pada sektor ini masih
tinggi. Hal ini menunjukkan, bahwa sektor pertanian memiliki andil dalam
perekonomian.
Komentar
Posting Komentar